Organisasi & Arsitektur Komputer : Tentang RAID


RAID-Redundant Array Of Independent Disks

Apa sich RAID atauRedundant Array Of Independent Disks dalam suatu storage hard disks. Coba bayangkan jika hard disk pada server anda crash, maka anda akan reinstall system anda dari nol lagi dan restore data semuanya dari awal itu kalau anda punya backup yang rapi. Konfigurasi RAID 5 pada umumnya membantu menyelamatkan asset ifnormasi anda saat hard disk anda crash.
Dalam suatu jaringan computer business kecil menengah bahkan skala besar, kita mengenal dengan istilah fault tolerance. Fault tolerance adalah suatu mekanisme atau technology yang memungkinkan suatu server atau operating system (OS) untuk recovery dari suatu kegagalan fungsi. Misalkan dalam praktisnya adalah sebuah UPS (uninterruptable power supply) yang membackup power anda saat power listrik mati sehingga system anda tetap berjalan untuk beberapa waktu yang terbatas – cukup untuk melakukan shutdown normal dalam suatu jaringan server yang besar jika power utama tidak ada harapan untuk hidup dalam waktu dekat. Atau dalam suatu storage anda kenal dengan adanya system RAID.
Apa Itu RAID
RAID adalah kependekan dari Redundant Array Of Independent Disks yaitu suatu meknisme storage yang terdiri dari banyak disk drive dimana kerusakan salah satu disk tidak mempengaruhi data anda yang tersimpan didalamnya.
Pada awalnya RAID dimaksudkan sebagai “redundant array of inexpensive disks,” yang merupakan solusi storage yang murah dibandingkan dengan platform pada storage pada mainframe yang relative sangat mahal saat itu. Dengan menggunakan technology seperti mirroring, striping, dan parity, RAID merupakan suatu solusi storage pilihan bagi platform PC dan sekarang ini technology RAID menjadi bagian dalam technology network attached storage (NAS) and storage area network (SAN).
Ada beberapa jenis konfigurasi RAID dalam suatu system storage yang biasanya menggunakan hard disk SCSI yang bisa dirangkai sampai 8 Disks.
RAID 0
RAID 0 dikenal dengan istilah disk striping dimana data ditulis pada sekumpulan disks dalam kelompok stripes. RAID 0 ini tidak mendukung fault tolerance akan tetapi mempunyai performa baca/tulis yang sangat cepat. Metoda RAID 0 ini biasa dipakai pada suatu environment dimana anda perlu menyimpan data file dengan kapasitas yang sangat besar seperti dalam video dan medical imaging.
RAID 1
RAID 1 dikenal dengan disk mirroring dimana data ditulis secara simultan kedalam dua disk (atau lebih) dan membuat satu disk sebagai mirror image dari satu disk lainnya. Mirroring menaikkan sedikit performa baca dan pada umumnya disk mirroring sering digunakan dalam suatu misi kritis seperti dalam server authenticasi, e-commerce dan lainnya.
RAID 2
RAID 2 dikenal dengan disk striping dengan error checking and correcting (ECC) atau Hamming Code ECC dimana dalam metoda ini informasi dikalkulasi dan ditulis pada disk yang ditunjuk khusus. RAID 2 ini mempunyai performa yang lambat untuk proses I/O nya makanya jarang sekali digunakan.
RAID 3
Sering dikenal dengan disk striping dengan parity atau transfer parallel dengan parity dimana dalam metoda ini data di strip kepada satu set disks semantara informasi data parity disimpan dalam suatu disk untuk keperluan error recovery. Performa I/O nya sangat tidak bagus makanya jarang sekali metoda RAID 3 ini dipakai.
RAID 4
Sering dikenal dengan disk striping dengan strip yang besar, dimana keseluruhan record ditulis ke suatu drive tunggal dan informasi data parity disimpan pada suatu disk tunggal untuk keperluan error recovery. Metoda ini juga jarang dipakai.
RAID 5
Dikenal dengan disk striping dengan parity dimana kedua data dan informasi parity di strip kesemua disks dalam bentuk stripes untuk memberikan recovery data penuh pada saat salah disk drive rusak. Disk striping dengan parity dalah suatu cara yang paling bagus untuk melindungi data anda dari downtime saat salah satu disk gagal fungsi. Meoda ini sangat banyak diminati dalam jaringan enterprise dari ukuran kecil sampai skala besar. Metoda RAID 5 ini memerlukan minimum tiga (3) disk dimana total space adalah total disk space minus satu (n-1).
RAID 6
Terkadang disebut disk striping dengan dua skema parity. RAID 6 ini merupakan extensi dari RAID 5 yang mempunyai fault tolerance tambahan dan dirancang unruk melindungi data terhadap kegagalan beberpa disk drives secara simultan. Model RAID 6 ini sudah mulai banyak diminati oleh skala bisnis enterprise khususnya untuk mendukung ketersediaan tingkat tinggi pada business e-commerce.
RAID 10
RAID 10 ini biasa disebut dengan disk stripping dengan disk mirroring. Solusi ini adalah yang sangat mahal, solusi yang satu level dengan fault tolerance pada RAID 1 bersama dengan model RAID 0 yang berkecepatan tinggi. Solusi ini sangat jarang dipakai karena tinggi nya biaya implementasinya dimana setiap disk dalam satu set stripe di mirror dengan disk kedua. Symbol RAID 10 adalah 1+0 dalam artian nya dimana disebut sebagai RAID 1+0 atau RAID 0+1 untuk menunjukkan arti yang lebih jelas.
RAID 53
Biasa disebut disk striping dari stripe sets, yang mana pendekatan ini menggunakan suatu stripe set (RAID 0) dari individual disk array RAID 3. RAID 53 mempunyai tingkat fault tolerance seperti RAID 3 dan sangat mahal sekali sehingga jarang dipakai. Penamaan RAID 53 ini sangat membingungkan mengingat mestinya penamaannya adalah RAID 30 yaitu RAID 3+0.
Gambar berikut adalah diagram dari tiga macam RAID 0, RAID 1 dan RAID 5.
Raid 0,1 dan 5
Dalam implementasinya, RAID bisa menggunakan dua macam pendekatan yaitu:
Software RAID
Hal ini melibatkan banyak SCSI disk drives yang dipasang pada motherboard suatu server dengan management software khusus RAID yang disupport dalam Disk Management dalam Microsoft Windows server, XP dan juga .NET server.
Hardware RAID
Model hardware RAID memisahkan system storage dan adapter I/O khusus RAID agar memberikan performa yang lebih bagus dari software RAID, akan tetapi tentunya pasti jauh lebih mahal. Dalam prakteknya hardware RAID 5 sangat bagus dalam memberikan feature hot-rebuild (di bangun ulang dalam keadaan ON), hot-swap (bisa diganti hard disk dalam keadaan ON) dan bahkan ada yang hot-spare demi untuk melindungi data business kritis anda agar tetap running tanpa harus melakukan downtime dan manjamin tingkat ketersediaan yang sangat tinggi. Jadi dalam prakteknya, suatu server dengan hardware RAID jika ada satu disk rusak maka anda bisa menggantinya dalam keadaan server hidup tanpa perlu shutdown server.
Sekarang ini sudah banyak produk NAS yang dilengkapi dengan fitur kemampuan RAID misal saja produk dari D-Link DNS-343, NETGEAR Prosafe-NAS ataupun Western Digital.


Categories:
Similar Videos

1 comment:

Followers